Ayam Bekisar merupakan keturunan F1 hasil perkawinan ayam hutan jantan (Gallus
varius) dan ayam Kampung betina (Gallus gallus domesticus). Bekisar
dikembangkan sebagai ayam kesayangan untuk menghasilkan ayam hias yang indah
bulunya, dan terutama untuk mendapatkan keindahan suaranya dengan suara kokok
yang memikat.
Warna bulu ayam bekisar didominasi oleh warna bulu ayam Kampung betina yang digunakan, tetapi postur tubuh, sifat dan suaranya sangat tergantung pejantannya yaitu ayam Hutan Hijau. Pada awalnya penggemar Bekisar hanya menyukai warna Merah dan Hitam, saat ini warna ayam Bekisar sangat beragam bahkan keindahan warna bulu ayam Bekisar sering digunakan sebagai salah satu kriteria dalam lomba Bekisar.
Warna dasar ayam Bekisar mempunyai delapan warna dasar favorit yaitu Merah, Hitam, Putih, Kuning, Wido, Kelabu, Blorok, dan Jali. Ayam Bekisar menjadi lambang fauna (maskot) Propinsi Jawa Timur. Ayam Bekisar berasal dari pulau Kangean, sebuah pulau kecil sebelah timur Madura, termasuk wilayah kabupaten Sumenep. Ayam ini menyebar ke seluruh pulau Madura, Jawa, Bali, dan Wilayah Lombok, Komodo, Flores. Selain di wilayah tersebut ayam Bekisar sulit dijumpai. Ayam Bekisar merupakan fauna maskot provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan Wikipedia Indonesia, ada tiga
jenis ayam bekisar :
1. Gallus aenus yang berjengger bergerigi
delapan kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan
plisir kuning emas.
2. Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi emas, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
3. Gallus violanceus dengan jengger bergerigi
bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.
Beberapa macam ayam Bekisar yang terkenal
keindahannya yaitu :
1. Bekisar Kangean (Madura), dibentuk dari
induk betina berbulu satu macam misalnya hitam, merah, putih, kuning, dan abu –
abu.
2. Bekisar Putih (Yogya), berwarna putih
mulai dari paruh, hingga telapak kaki kecuali jengger, pial, dan cuping
berwarna merah.
3. Bekisar Hitam (Parakan), silangan dengan
ayam Kedu Hitam betina. Bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.
4. Bekisar Multiwarna (Solo), kaya akan warna
dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang.
Ayam Bekisar multiwarna mempunyai bulu warna – warni dengan bulu leher, bulu
pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala.
Secara umum, ayam bekisar merupakan hasil
perkawinan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina. Sehingga, ayam
bekisar ini mewarisi fisik ayam kampung betina, tetapi dengan bulu seindah ayam
jantan hutan yang hitam kehijauan.
Sayangnya, ayam jenis ini walau punya suara kokok nan merdu, akan tetapi mewarisi sifat mudah stress dan mudah mati seperti ayam hutan jantan. Tak heran jika banyak pihak mencoba mencari persilangan genetik ayam bekisar yang terbaik.
Sayangnya, ayam jenis ini walau punya suara kokok nan merdu, akan tetapi mewarisi sifat mudah stress dan mudah mati seperti ayam hutan jantan. Tak heran jika banyak pihak mencoba mencari persilangan genetik ayam bekisar yang terbaik.
Salah satunya adalah Heri Sunarso, pemilik
peternakan ayam bekisar Sundoro Farm di Bantul, Jogjakarta. Gara-gara hobi
beternak ayam hutan, bapak 45 tahun ini malah dapat menernakan ayam bekisar
varietas langka.
Ayam bekisar tersebut didapat dari hasil
persilangan antara keturunan ayam jawa dan ayam pelung Cianjur yang kemudian
disilangkan dengan ayam hutan jantan. Persilangan ini akan menghasilkan bekisar
bernada suara tinggi, panjang dan tidak pecah. Dus, punya ketahanan fisik
serupa ayam kampung.
"Sampai saat ini jenis ini sangat sulit
diperoleh," ujar Heri yang sudah beternak ayam hutan sejak tahun 1983 ini.
Untuk indukan, harga ayam jawa berkisar
antara Rp 50.000 sampai Rp 75.000 per ekor, sementara ayam pelung Rp 150.000
per ekor. Lalu, harga ayam hutan jantan siap kawin Rp 750.000 per ekor.
Heri sendiri saat ini mempunyai sekitar 15
indukan ayam hasil persilangan antara ayam jawa dengan ayam pelung. Dan sekitar
12 indukan ayam hutan jantan.
Untuk keturunan ayam jawa dan ayam pelung
yang dijadikan indukan, dibiarkan bebas berkeliaran di halaman atau pekarangan.
Sementara pakannya hanya bekatul dan jagung saja.
Sementara untuk indukan ayam hutan jantan,
harus diberikan kandang khusus. Pakannya juga khusus. Misalkan campuran beras
merah dan BR (pakan khusus ayam). Tak lupa, asupan serangga seperti jangkrik
dan kroto setiap tiga hari sekali untuk menjaga stamina. Serta vitamin ayam
tiap tiga hari sekali.
Sayangnya, banyak ayam hutan jantan yang
lantas 'gering' atau stress dan kemudian mati, beberapa saat setelah
dikawinkan.
Untuk mendapat anakan bekisar kualitas bagus,
musim kawin terbaik adalah pada musim kemarau. Atau sekitar bulan Maret sampai
bulan Agustus. "Kalau kawinnya musim dingin, telurnya tidak mau
menetas," lanjut Heri.
Setelah kawin, masa eram telur ayam bekisar
berlangsung selama 21 hari. Sekali bertelur bisa didapat sekitar 12 telur.
Tetapi yang hidup hanya separuhnya. Setelah dua minggu dari menetasnya telur,
para indukan bisa kembali dikawinkan.
Anakan ayam bekisar kemudian dipilah berdasar
kualitasnya. Dari enam telur yang menetas, paling hanya satu yang berkualitas.
Artinya, dari 60 telur yang menetas, 50 anakan merupakan kualitas yang tidak
terlalu baik. "Jika kualitasnya tidak terlalu bagus maka dalam usia dua
minggu sudah dijual seharga Rp 100.000 per ekor," lanjut Heri.
Maka, untuk penjualan anak ayam bekisar usia
dua minggu ini Heri sudah mengantongi omzet penjualan sebesar Rp 5 juta.
Sementara untuk yang berkualitas bagus, bakal dibesarkan sampai usia enam bulan
sampai 12 bulan. Dan dijual seharga Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per ekor.
Untuk pakan, diterapkan mirip dengan pakan
ayam kampung. Namun untuk anak ayam usia satu hari sampai dua bulan, diberi
pakan BR1. Untuk menghindari penyakit flu dan muka bengkak atau CRD, anakan
bekisar ini diberi vaksin khusus ayam tiap tiga bulan sekali.
Nah, bagi ayam bekisar kualitas bagus,
setelah terbukti selalu menang dalam perlombaan, harganya bakal naik berpuluh
kali lipat. Heri bercerita, salah satu pembeli ayam bekisar ternakanya pernah
melepas ayam bekisarnya seharga Rp 20 juta setelah ayam tersebut beberapa kali
memenangkan perlombaan. Padahal, ayam tersebut dibeli dari peternakan Heri
seharga Rp 1,6 juta saja. "Saya tidak kebagian bonus penjualan
ayamnya,"
Cara Budidaya Ayam Bekisar
"Penemu" ayam bekisar adalah
masyarakat pulau Kengean di sebelah tenggara pulau Madura. Di sana
masyarakatnys secara iseng mengawinkan induk betina ayam kampung mereka dengan
jago ayam hutan hijau. Cara perkawinan ala Kangean ini sangat unik. Kebetulan
mereka sudah punya jago ayam hutan hijau yang relatif jinak. Hingga
pemeliharaannya cukup dengan diikat salah satu kakinya dengan tali kain. Kepada
jago ayam hutan hijau itu didekatkan ayam hutan hijau betina. Setelah ayam
hutan jantan itu bermaksud untuk mengawininya, maka disusupkan ayam kampung betina
di bawah ayam hutan betina tersebut. Untuk itu, sebuah lubang dangkal telah
dipersiapkan di "lokasi perkawinan" tersebut.
Hingga yang terjadi adalah, jago ayam hutan
hijau itu "nangkring" dan mematok ayam hutan betina, tetapi yang
dikawininya adalah ayam kampung. Teknik perkawinan ala Kangean ini disebut
sebagai "kawin dodokan". Selanjutnya, ayam betina kampung yang sudah
dikawini jago ayam hutan itu, di pantatnya diikatkan tempurung kelapa sebagai
"celana". Maksudnya agar dia tidak dikawini oleh ayam jago kampung.
Telur yang dihasilkan oleh ayam betina yang dikawini ayam hutan ini, kalau
menetas pasti akan menjadi bekisar sekitar 25 %.
Penyilangan ini harus terus menerus dilakukan untuk menghasilkan bekisar, sebab hasil silangan ayam hutan dengan ayam kampung akan selalu mandul. Sampai saat ini, bekisar tetap diproduksi oleh para penangkar. Namun "gaungnya" di masyarakat sudah tidak seperti tahun-tahun 1980an. Di lain pihak, muncul pula upaya untuk melestarikan keberadaan ayam hutan hijau yang habitat aslinya semakin rusak. Upaya itu adalah dengan "domestifikasi". Salah satu institusi yang sudah mulai tampak berhasil menjinakkan ayam hutan hijau adalah Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar