Selasa, 29 Mei 2012

Mengemban Tugas Negara Melalui Den-81 Kopassandha

 Seiring maraknya tindakan teroris di era 1970 – 1980 yang sering melakukan kegiatan pembajakan di wilayah fasilitas umum seperti melakukan pembajakan di pesawat udara komersil, gedung, kereta api dan lainnya, maka Indonesia untuk mengantisipasinya segera membentuk suatu pasukan Penanggulangan Teror (Gultor). Gultor yang diinginkan, Pasukan yang kecil dan berdaya guna dan dipilih dari pasukan – pasukan elite Angkatan Datarat (Kopassandha), Angkatan laut (Marinir dan Paska), dan Angkatan Laut (Kopasgat).

Namun dengan pertimbangan pertimbangan yang memadai, Kepala Badan Inteljen Strategis ABRI pada saat itu, LB Murdani menetapkan sebuah kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha.  Pada tanggal, 30 juni 1982, lahirlah Detasemen – 81 (Den-81) Kopassandha dengan Komandan pertama ditunjuk Mayor Infanteri Luhut Binsar Panjaitan dengan wakilnya Kapten Infanteri Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut, sebelumnya sempat dikirim ke pasukan khusus German, Grenzschutzguppe-9 ( GSG-9) untuk menimba ilmu anti teror.